Jumat, 13 Juli 2007

Kilas Balik


Artis yang kini popular namanya, Della Puspita, menjadi salahsatu peserta Pemilihan Top Model Iklan 1999 yang diselenggarakan Studio Satu di Kemayoran, Jakarta Pusat

DARI STUDIO SATU KE GMC ENTERTAINMENT

BERANGKAT dari kekecewaan sebagai dewan juri pemilihan model di Bogor pada tahun 1999, Thress-No Boeyil yang waktu itu masih aktif sebagai wartawan Majalah Film mencoba memberanikan diri membuat event Pemilihan Top Model Iklan Indonesia.

Sebagai gebrakan Thress-No yang menggandeng Marthin Ubwarin. Tonny Bramantara, Dimas Supriyanto, Ibrahim Syahroni dan Ersa mengibarkan bendera Studio Satu, karena penggagasnya para wartawan, maka dipilihlah nama Satu merupakan kependekan LenSa WarTa Utama.


Sebagai langkah pertama Studio Satu menghadirkan kontes mode Pemilihan Top Model 1999 dengan memperebutkan trophy 5 artis beken tahun saat itu. Paramitha Rusady untuk pemenang Tercantik, Lisa A Riyanto (Pemilik Rambut Terindah), Adam Jordan (Senyum Paling Menawan), Dede Yusuf (Peserta Termacho) dan Sahrul Gunawan (Juara Umum Anak-anak). Tidak hanya menghadirkan 5 artis top, tapi dewan jurinya juga artis terkenal, Debby Sahertian, Anwar Fuady dan sutradara Yopi Burnama.

Pemenang utama event perdana Studio Satu adalah Della Puspita, artis papan atas yang namanya telah malang melintang di pentas sinetron Indonesia. Tidak hanya Della Puspita, dari Pemilihan Top Model Iklan 1999, juga lahir artis yang tidak kalah popular, Fitri Kurnia, Model iklan Djarum Coklat, penyanyi dan bintang sinetron.

Setelah sukses menggelar event Pemilihan Top Model Iklan Indonesia 1999, Studio Satu menggebrak event Pemilihan Top Model Macho & Cantik atau lebih beken (Macan) Surabaya 1999. Pemilih Top Model Macan Surabaya 1999, memperebutkan trophy dua artis top saat itu dan disesuaikan karakter si artis, trophy Termcho atas nama Ari Wibowo dan Trophy Tercantik Dian Nitami.

Lagi-Lagi Studio Satu melahirkan dua artis, Frendy (model iklan merek kopi, bintang sinetron) dan Hengky Kurniawan. Selain melahirkan artis papan atas, jumlah pesertanya juga membludak, mencapai angka 300 orang. Menghadirkan juri, Dimas Supriyanto (Redaktur Pelaksana Majalah Film) Suharto Wijaya (Pemimpin Redaksi Majalah Film) .

Berikutnya di tahun 2000 Studio Satu menggelar event Pemilihan Top Model Keren & Cantik (Kencan) 2000, kali ini Studio Satu menggandeng dua artis keren, Pierre Roland yang saat itu beken dengan sinetron Gerhana produksi Starvision dan Dina Lorenza, pasangan Pierre Roland di sinetron Gerhana. Dewan jurinya Drs. H. Maman Suherman (Pemimpin Redaksi Tablid Citra, Halimin (Dirut T shirt Colony), Septian Dwi Cahyo, Dimas Supriyanto dan Hermawan (Syam Modelling Jember)/

Pada event yang di gelar di Gudang Café, Jakarta Kota pesertanya juga lumayan membludak, 250 orang dan dari event ini lahir artis beken Irfan Jay. Di tahun 2001, Studio Satu mengadakan event untuk para model beken dengan label, Anugerah Model Indonesia. Karena sifatnya pemberian penghargaan maka, tidak memperebutkan trophy artis. Pada event kali ini Studio Satu melahirkan artis, Tommy Kaganangan (model iklan Mie Sedap dan bintang sinetron cilik.

Tahun 2002, masih dengan bendera Studio Satu, Thress-No Boeyil selaku komandan kembali menggelar event Pemilihan Top Model Beegees, (Beken & Geulis) sesuai namanya, maka Studio Satu memilih dua artis beken Dicky Chandra dan si geulis Che Che Kirani.

Merasa tidak ada kemajuan secara finansial, akhirnya Thress-No memutuskan untuk oof 2 tahun, tepat tahun 2004, Thress-No kembali hadir di pentas event organizer dengan bendera Graha Model Cinema (GMC) dan kali ini Thress-No menggandeng Kiato menggelat event Dicari Biang Model & Akting (BIMA) 1. Kali ini lebih banyak artis yang lahir, hanya saja tidak terpantau oleh GMC. Dewan juri, Gusti Randa, Aca Hasanudin (sutradara), Achiel N Nasrun (sutradara) , Herry Topan dan Drs. Maman Suherman .

Selanjutnya di tahun 2005 GMC menggelar event Lomba Akting Sinetron & Model Indonesia, dari sini lahir banyak talent yang lumayan potensial, Vevina Kurnia Wardani, Sapta Aniek, Vita, Winny Mulyawati dll. Juri, Drs, Maman Suherman, Aca Hasanudin, Indro Warkop, Dimas Supriyanto dan Auk Murat.

Biang Model & Akting part 2, digelar tahun 2005 dan menghasilkan artis Delvia Hamzah yang main gemilang di sinetron Pink, Lilia Rosa (Pink) Hanny (sinetron Geng 5) dan Chindy Valerie. Dewan juri, Dedi Setiadi (sutradara), Aca Hasanudin (sutradara), Herry Topan, Oik dan David Mandang.

Bursa Calon Artis 2006, event berikutnya GMC. Pada kontesmodel dan acting kali ini pesertanyah jauh mendurun, Cuma 21 orang. Walau begitu GMC tetap menyalurkan pemenang ke rumah produksi papan atas. Walau dengan pesertanya yang merosot tajam, GMC kembali menggelar event Pemilihan Jawara Akting & Model part 1. Kali ini lahir artis cilik yang namanya mulai menanjak, Gesar Sebastian.

BCA 2 digelar dengan peserta naik 27 orang dan pemenangnya pun banyak yang telah terserap di rumah produksi papan atas. Dewan juri tetap, Drs. Maman Suherman, Aca Hasanudin, Otis Pamutih dan Indro Warkop.

Jawara Akting & Model part 2, kembalinya kejayaan GMC Entertainment. Peserta audisi di seluruh Indonesia mencapai 1.000 orang dan finalisnya mencapai 81 orang. Kali ini GMC membuat terobosan dengan memproduksi dua judul sinetron, Basuki Sang Gubernur dan Si Eneng dan Sepatu Boot.

“Alhamdulilah pesertanya membludak dan semua main sinetron, walaupun tidak semua peserta mendapat peran yang menonjol Tapi mereka puas semua nampaknya,” ujar Thress-No Boeyil.
Selkanjutnya? BIMA 3, LASMI 3, BCA 3 dan JAM 3, tunggu ya…..